Selasa, 08 Februari 2011

I Miss SAPIX

PERGELARAN SENI MUSIK SMP NEGERI 2 PEKALONGAN 2009/2010^^


Hello (Lionel Richie cover)

Sabtu, 08 Januari 2011

There are songs about friendship :)


I'll Always Remember You

I always knew this day would come

We’d be standing one by one

With our future in our hands

So many dreams so many plans


Always knew after all these years

There’d be laughter there’d be tears

But never thought that I’d walk away

with so much joy but so much pain

And it’s so hard to say goodbye


But yesterdays gone we gotta keep moving on

I’m so thankful for the moments
so glad I got to know you

The times that we had
I’ll keep like a photograph

And hold you in my heart forever

I’ll always remember you
Nanananana


Another chapter in the book
cant go back but you can look

And there we are on every page
Memories I’ll always save

Up ahead on the open doors

Who knows what were heading towards?

I wish you love I wish you luck
For you the world just opens up
But it’s so hard to say goodbye


Yesterdays gone we gotta keep moving on

I’m so thankful for the moments
so glad I got to know you

The times that we had
I’ll keep like a photograph

And hold you in my heart forever

I’ll always remember you


Everyday that we had
all the good all the bad
I’ll keep them here inside
All the times that we shared
every place everywhere

You touched my life


Yeah one day we’ll look back
we’ll smile and we’ll laugh

But right now we just cry

Cause it’s so hard to say goodbye


Yesterdays gone we gotta keep moving on

I’m so thankful for the moments
so glad I got to know ya

The times that we had
I’ll keep like a photograph

And hold you in my heart forever

I’ll always remember you
Nanananana

I’ll always remember you

I’ll always remember you


Wherever I Go

Here we are now

Everything is about to change

We face tomorrow as we say goodbye to yesterday
A chapter ending but the stories only just begun

A page is turning for everyone


So I’m moving on
Letting go
Holding on to tomorrow

I’ve always got the memories
while I’m finding out who I’m gonna be

We might be apart
but I hope you always know

You’ll be with me
wherever I go
Wherever I go

So excited I can barely even catch my breath

We have each other to lean on for the road ahead

This happy ending is the start of all our dreams

And I know your heart is with me

So I’m moving on Letting go
Holding on to tomorrow

I’ve always got the memories
while I’m finding out who I’m gonna be

We might be apart
but I hope you always know

You’ll be with me wherever I go


Its time to show the world we’ve got something to say

A song to sing out loud we’ll never fade away

I know I’ll miss you but we’ll meet again someday
We’ll never fade away

So I’m moving on
Letting go
Holding on to tomorrow

I’ve always got the memories
while I’m finding out who I’m gonna be

We might be apart
but I hope you always know

You’ll be with me wherever I go


So I’m moving on
Letting go
Holding on to tomorrow

I’ve always got the memories
while I’m finding out who I’m gonna be

We might be apart
but I hope you always know

You’ll be with me
wherever I go

Wherever I, Wherever I go

-Miley Cyrus-

Fenomena Penuh Misteri di Luar Angkasa

1. Tabrakan Antar Galaksi
Ternyata galaksi pun dapat saling “memakan” satu sama lain. Yang lebih mengejutkan adalah galaksi Andromeda sedang bergerak mendekati galaksi Bima Sakti kita. Gambar di atas merupakan simulasi tabrakan Andromeda dan galaksi kita , yang akan terjadi dalam waktu sekitar 3 milyar tahun.

Credit: F. Summers/C. Mihos/L. Hemquist

2. Quasar

Quasar tampak berkilau di tepian alam semesta yang dapat kita lihat. Benda ini melepaskan energi yang setara dengan energi ratusan galaksi yang digabungkan. Bisa jadi quasar merupakan black hole yang sangat besar sekali di dalam jantung galaksi jauh. Gambar ini adalah quasar 3C 273, yang dipotret pada 1979.

Credit: NASA-MSFC

3. Materi Gelap (Dark Matter)



Para ilmuwan berpendapat bahwa materi gelap (dark matter) merupakan penyusun terbesar alam semesta, namun tidak dapat dilihat dan dideteksi secara langsung oleh teknologi saat ini. Kandidatnya bervariasi mulai dari neotrino berat hingga invisible black hole. Jika dark matter benar-benar ada, kita masih harus membutuhkan pengetahuan yang lebih baik tentang gravitasi untuk menjelaskan fenomena ini.

Credit: Andrey Kravtsov

4. Gelombang Gravitasi (Gravity Waves)


Gelombang gravitasi merupakan distorsi struktur ruang-waktu yang diprediksi oleh teori relativitas umum Albert Einstein. Gelombangnya menjalar dalam kecepatan cahaya, tetapi cukup lemah sehingga para ilmuwan berharap dapat mendeteksinya hanya melalui kejadian kosmik kolosal, seperti bersatunya dua black hole seperti pada gambar di atas. LIGO dan LISA merupakan dua detektor yang didesain untuk mengamati gelombang yang sukar dipahami ini.

Credit: Henze/NASA

5. Energi Vakum



Fisika Kuantum menjelaskan kepada kita bahwa kebalikan dari penampakan, ruang kosong adalah gelembung buatan dari partikel subatomik “virtual” yang secara konstan diciptakan dan dihancurkan. Partikel-partikel yang menempati tiap sentimeter kubik ruang angkasa dengan energi tertentu, berdasarkan teori relativitas umum, memproduksi gaya antigravitasi yang membuat ruang angkasa semakin mengembang. Sampai sekarang tidak ada yang benar-benar tahu penyebab ekspansi alam semesta.

Credit: NASA-JSC-ES&IA

6. Mini Black Hole


Jika teori gravitasi “braneworld” yang baru dan radikal terbukti benar, maka ribuan mini black holes tersebar di tata surya kita, masing-masing berukuran sebesar inti atomik. Tidak seperti black hole pada umumnya, mini black hole ini merupakan sisa peninggalan Big Bang dan mempengaruhi ruang dan waktu dengan cara yang berbeda.

Credit: NASA-MSFC

7. Neutrino



Neutrino merupakan partikel elementer yang tak bermassa dan tak bermuatan
yang dapat menembus permukaan logam. Beberapa neutrino sedang menembus tubuhmu saat membaca tulisan ini. Partikel “phantom” ini diproduksi di dalam inti bintang dan ledakan supernova. Detektor diletakkan di bawah permukaan bumi, di bawah permukaan laut, atau ke dalam bongkahan besar es sebagai bagian dari IceCube, sebuah proyek khusus untuk mendeteksi keberadaan neutrino.

Credit: Jeff Miller/NSF/U. of Wisconsin-Madison

8. Ekstrasolar Planet (Exoplanet)



Hingga awal 1990an, kita hanya mengenal planet di tatasurya kita sendiri. Namun, saat ini astronom telah mengidentifikasi lebih dari 200 ekstrasolar planet yang berada di luar tata surya kita. Pencarian bumi kedua tampaknya belum berhasil hingga kini. Para astronom umumnya percaya bahwa dibutuhkan teknologi yang lebih baik untuk menemukan beberapa dunia seperti di bumi.

Credit: ESO

9. Radiasi Kosmik Latarbelakang


Radiasi ini disebut juga Cosmic Microwave Background (CMB) yang merupakan sisa radiasi yang terjadi saat Big Bang melahirkan alam semesta. Pertama kali dideteksi pada dekade 1960 sebagai noise radio yang nampak tersebar di seluruh penjuru alam semesta. CBM dianggap sebagai bukti terpenting dari kebenaran teori Big Bang. Pengukuran yang akurat oleh proyek WMAP menunjukkan bahwa temperatur CMB adalah -455 derajat Fahrenheit (-270 Celsius).

Credit: NASA/WMAP Science Team

10. Antimateri


Seperti sisi jahat Superman, Bizzaro, partikel (materi normal) juga mempunyai versi yang berlawanan dengan dirinya sendiri yang disebut antimateri. Sebagai contoh, sebuah elektron memiliki muatan negatif, namun antimaterinya positron memiliki muatan positif. Materi dan antimateri akan saling membinasakan ketika mereka bertabrakan dan massa mereka akan dikonversi ke dalam energi melalui persamaan Einstein E=mc2. Beberapa desain pesawat luar angkasa menggabungkan mesin antimateri.

Credit: Penn State U. /NASA-MSFC

Sumber: Space.com

Senin, 03 Januari 2011

Makalah

PEMANASAN GLOBAL


Disusun Oleh :

Naila Hanum
XI IPS 1


SMA Negeri 1 Pekalongan
Jalan R.A Kartini 39 Pekalongan 51128
Tahun Ajaran 2010/2011


BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

Setiap tanggal 22 April, masyarakat dunia khususnya masyarakat peduli lingkungan memperingatinya sebagai Hari Bumi. Peringatan yang pertama kali dilakukan pada 22 April 1970 di Amerika Serikat atas prakarsa seorang senator yang bernama Geylord Nelson. Bagi pejuang lingkungan hidup, Hari Bumi merupakan momen untuk mendesak masuknya isu lingkungan hidup dalam agenda tetap nasional dan mengingatkan manusia akan pentingnya kelestarian lingkungan hidup. Isu dunia tentang lingkungan yang terhangat saat ini adalah masalah pemanasan global (global warming) dan akibat-akibatnya bagi kehidupan manusia.
Pemanasan global adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan Bumi. Pada saat ini, Bumi menghadapi pemanasan yang cepat, para ilmuan menganggap hal ini disebabkan oleh aktifitas manusia. Penyebab utama pemanasan ini adalah pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam, yang melepas karbondioksida dan gas-gas lainnya yang dikenal sebagai gas rumah kaca ke atmosfer.
Diperkirakan, setiap tahun dilepaskan 18,35 miliar ton karbon dioksida. Ketika atmosfer semakin kaya akan gas-gas rumah kaca ini, ia semakin menjadi insulator yang menahan lebih banyak panas dari Matahari yang dipancarkan ke Bumi. Inilah yang disebut dengan efek rumah kaca.
Selama seratus tahun terakhir, rata-rata temperatur ini telah meningkat sebesar 0,6 derajat Celsius (1 derajat Fahrenheit). Para ilmuan memperkirakan pemanasan lebih jauh hingga 1,4 – 5,8 derajat Celsius (2,5 – 10,4 derajat Fahrenheit) pada tahun 2100.



B. Rumusan Masalah

• Apakah yang dimaksud dengan pemanasan global?
• Apa penyebab pemanasan global?
• Apa dampak dari pemanasan global pada Bumi kita?
• Apa saja usaha mengendalikan pemanasan global?

C. Tujuan Permasalahan
• Agar kita bisa memperhatikan keadaan lingkungan kita
• Menambah pengetahuan tentang pemanasan global
• Mengetahui cara pencegahan pemanasan global
• dan bagaimana pandangan IPTEK tentang pemanasan global




BAB II
PEMBAHASAN


Pemanasan Global

Pemanasan global adalah proses memanasnya bumi secara merata dan menyeluruh, dan saat ini pemanasan global sedang terjadi pada bumi kita. Masyarakat Inuit di Amerika Utara melihatnya pada es yang menghilang, beruang kutub yang kelaparan, dan migrasi paus yang tidak menentu. Penduduk di Amerika Latin dan Asia Tenggara mengalami bencana angin ribut, tanah longsor dan banjir. Penduduk Eropa menyaksikannya melalui hilangnya gletser di pegunungan Alpen, kekeringan di daerah Mediterania, dan badai yang tidak biasa. Peneliti mengamati adanya pemanasan global dari berbagai hal, dari lingkaran tahun pada pohon, endapan pada danau hingga koral, dan gelembung udara yang terjebak di inti es. Semua bukti itu menunjukkan bahwa bumi belum pernah sepanas ini selama satu milenium atau lebih. Dan mungkin bumi tidak pernah memanas secepat 25 tahun terakhir, suatu masa di mana hal alami yang berpengaruh terhadap suhu global, seperti bintik matahari yang seharusnya berefek mendinginkan tidak berarti apa-apa.
Pemanasan global dapat disebabkan oleh gerak revolusi bumi kita yang berubah, namun kebanyakan disebabkan oleh efek rumah kaca yang telah dikemukakan oleh para ilmuwan selama lebih dari seabad yang lalu. Pada sekitar tahun 1860, John Tyndall telah menemukan gas-gas yang menyebabkan efek rumah kaca. Gas-gas itu adalah CO2, metana, uap air, CFC, dan NO2. Cara kerjanya adalah, pada saat radiasi panas matahari sampai ke bumi, ada sebagian panas yang lolos ke luar angkasa, tetapi sebagian terperangkap di atmosfer oleh gas rumah kaca. Kemudian radiasi yang diserap itu akan memanaskan atmosfer bagian bawah (troposfer). Sebenarnya efek ini menguntungkan, karena tanpa adanya efek ini, maka suhu di bumi akan turun hingga di bawah titik beku. Namun akhir-akhir ini gas rumah kaca bertambah dengan sangat pesat akibat banyaknya polusi. Sehingga panas yang diserap berlebihan dan membuat suhu di bumi memanas. Efek ini juga menyebabkan lapisan ozon menipis, walau bahan kimia buatan manusia lebih berpengaruh. Menipisnya lapisan ozon dapat membuat radiasi sinar ultraviolet matahari tidak terhalang dan masuk ke dalam bumi. Sinar ini dapat menyebabkan timbulnya penyakit kanker kulit yang ganas.
Meningkatnya efek rumah kaca juga berakibat terhadap iklim di bumi. Mekanisme mendetail tentang bagaimana efek rumah kaca mempengaruhi iklim masih belum jelas. Hal ini karena adanya efek tak terduga dari umpan balik positif yang disebabkan oleh mencairnya es, meningkatnya uap air, dan berubahnya suhu lautan yang semuanya dapat mempercepat proses pemanasan global. Tetapi atmosfer yang hangat sudah pasti merupakan atmosfer yang lebih dinamis, karena dapat membuat kekeringan dan badai, serta angin dan hujan yang lebih ekstrem. Daerah yang basah menjadi lebih basah, sementara daerah yang kering menjadi lebih kering. El nino dan angin muson Asia kemungkinan akan menjadi lebih eksterm, tetapi lebih tidak dapat diprediksi. Daerah yang saat ini mengalami kelaparan akan mengalami paceklik, sementara daerah yang subur akan lebih produktif. Beberapa ekosistem akan berubah menyesuaikan dengan iklimnya, tetapi sebagian besar akan lenyap. Terumbu karang, rawa mangrove, hutan hujan tropis, dan ekosistem gunung akan musnah selamanya. Kepunahan akan meluas, dan dunia akan menghadapi luapan pengungsi akibat perubahan iklim, kenaikan permukaan air laut, epidemi penyakit, dan perang perebutan air.
Dampak-dampak pemanasan global akan membentuk rantai, sehingga satu dampak saja akan dapat menyebabkan beratus-ratus bencana. Misalnya karena efek rumah kaca, bumi memanas, dan salah satu dampaknya adalah mencairnya sebagian besar es yang berada di bumi. Hal ini akan menyebabkan kenaikan permukaan air laut. Kenaikan permukaan air laut dapat menenggelamkan daerah-daerah pantai dan pulau-pulau kecil, dan karena volume air laut bertambah, maka air yang menguap juga akan semakin banyak dan terjadilah hujan lebat serta banjir. Mencairnya es juga akan berdampak pada populasi beberapa hewan, terutama beruang kutub. Jika es mencair, maka kemungkinan spesies beruang kutub akan punah. Beberapa bencana lain yang diprediksikan akan terjadi antara lain adalah meluasnya gurun, mengeringnya sungai, danau, mata air, serta oasis, punahnya beberapa spesies hewan dan tumbuhan, dan berubahnya hutan amazon menjadi gurun.

DAMPAK PEMANASAN GLOBAL
Jika tidak segera diatasi, maka kenaikan temperatur yang disebabkan oleh pemanasan global hingga tahun 2100 akan mengakibatkan mencairnya es di kutub dan menghangatkan lautan, yang mengakibatkan meningkatnya volume lautan serta menaikkan permukaannya sekitar 9 – 100 cm (4 – 40 inchi), menimbulkan banjir di daerah pantai, bahkan dapat menenggelamkan pulau-pulau. Diantara 17.500 pulau di Indonesia, sekitar 4000 pulau akan tenggelam.
Beberapa daerah dengan iklim yang hangat akan menerima curah hujan yang lebih tinggi, tetapi tanah juga akan lebih cepat kering. Kekeringan tanah ini akan merusak tanaman bahkan menghancurkan suplai makanan di beberapa tempat di dunia. Hewan dan tanaman akan bermigrasi ke arah kutub yang lebih dingin dan spesies yang tidak mampu berpindah akan musnah.
Di Indonesia sendiri, tanda-tanda perubahan iklim akibat pemanasan global telah lama terlihat. Misalnya, sudah beberapa kali ini kita mengalami musim kemarau yang panjang. Tahun 1982-1983, 1987 dan 1991, kemarau panjang menyebabkan kebakaran hutan yang luas. Hampir 3,6 juta hektar hutan habis di Kalimatan Timur akibat kebakaran tahun 1983. Musim kemarau tahun 1991 juga menyebabkan 40.000 hektar sawah dipusokan dan produksi gabah nasional menurun drastis dari 46,451 juta ton menjadi 44,127 juta ton pada tahun 1990.
Pada tahun 2006, akibat pemanasan global terlihat dengan terlambatnnya musim penghujan yang seharusnya sudah turun pada Oktober 2006. Namun hingga Desember 2006 hujan belum juga turun. Keterlambatan itu juga disertai dengan pendeknya periode hujan, namun intensitasnya tinggi. Akibatnya banjir melanda Jakarta dan sekitarnya. Pemanasan Global juga mengakibatkan siklus perkawinan dan pertumbuhan nyamuk (dari telur menjadi larva dan nyamuk dewasa) akan lebih singkat, sehingga jumlah populasi akan cepat naik. Mengganasnya penyakit yang disebabkan oleh nyamuk kemudian seolah menyebabkan jenis penyakit baru.

EFEK RUMAH KACA
Efek rumah kaca, pertama kali ditemukan oleh Joseph Fourier pada 1824, merupakan sebuah proses di mana atmosfer memanaskan sebuah planet.
Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2 ) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batubara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya. Selain gas CO2 , yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah sulfur dioksida (SO2 ), nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2 ) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana (CH4 ) dan khloro fluoro karbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca. Energi yang masuk ke bumi mengalami : 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer 25% diserap awan 45% diadsorpsi permukaan bumi 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi.
Proses Efek Rumah Kaca berawal dari sinar matahari yang menembus lapisan udara (atmosfer) dan memanasi permukaan bumi. Permukaan bumi yang menjadi panas menghangatkan udara yang tepat diatasnya. Karena menjadi ringan, udara panas tersebut naik dan posisinya digantikan oleh udara sejuk. Tanpa Efek Rumah Kaca maka bagian bumi yang tidak terkena sinar matahari akan menjadi sangat dingin seperti di dalam freezer lemari es.
Mekanisme yang sebenarnya menguntungkan kehidupan di bumi ini berbalik menjadi sebuah ancaman tatkala manusia memasuki era industrialisasi (abad ke-18). Untuk menunjang proses industri, manusia mulai melakukan pembakaran batu bara, minyak dan gas bumi untuk menghasilkan bahan bakar dan listrik. Proses pembakaran energi dari bumi ini ternyata menghasilkan gas buangan berupa CO2. Otomatis kadar lapisan gas rumah kaca yang menahan dan memantulkan kembali udara panas ke bumi menjadi semakin banyak. Bumi pun semakin panas.



MENGURANGI EFEK RUMAH KACA

Satu sisi, Efek Rumah kaca dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan alam. Namun, Efek Rumah Kaca yang berlebihan akibat aktifitas manusia akan berubah menjadi ancaman untuk kehidupan manusia itu sendiri. Oleh karena itu, ketika manusia menyadari bahwa aktifitasnya telah mengakibatkan Efek Rumah Kaca yang berlebih, maka diperlukan usaha yang sungguh-sungguh untuk menguranginya sehingga mencapai keseimbangannya kembali.
Dunia masih mempunyai kesempatan realistis hingga 2010 guna menghindari sebagian dari bencana meluas akibat pemanasan global (global warming). Demikian disampaikan dua peneliti lingkungan dari Universitas Princeton dan Universitas Brown, Michael Oppenheimer dan Brian O’Neill, di AS dalam suatu kajian yang dimuat Journal Science.
Sebuah laporan yang dikeluarkan di Cina pada tahun yang sama menyatakan ramalan, suhu global Bumi bisa meningkat sampai 5,8 derajat Celcius sedikitnya pada akhir abad ini. Pernyataan ini diperkuat pula oleh laporan lain dari NASA Goddard Institute for Space Studies yang mengatakan, ambang CO2 meningkat dari angka satuan 280 ppmv (/parts per million by volume/) pada tahun 1850 menjadi 360 ppmv pada tahun 2001. Padahal, dalam kajian yang lain dikatakan, ambang CO2 di atmosfer harus dicegah untuk tidak melebihi ambang 450 ppmv.
Para ilmuwan mempelajari cara-cara untuk membatasi pemanasan global. Kunci utamanya adalah:
1. membatasi emisi CO2 Tehnik yang efektif untuk membatasi emisi karbon ada dua yakni mengganti energi minyak dengan sumber energi lainnya yang tidak mengemisikan karbon dan yang kedua penggunaan energi minyak sehemat mungkin.
2. Menyembunyikan karbon yang juga membantu mencegah karbon dioksida memasuki atmosfer atau mengambil CO2 yang ada.
Menyembunyikan karbon dapat dilakukan dengan dua cara:
1. Di bawah tanah atau penyimpanan air bawah tanah bisa digunakan untuk menyuntikkan emisi CO2 ke dalam lapisan bumi atau ke dalam lautan. Lapisan bumi yang dapat digunakan adalah penyimpanan alami minyak dan gas bumi di tambang-tambang minyak. Dengan memompakan CO2 kedalam tempat-tempat penyimpanan minyak di perut bumi akan membantu mempermudah pengambilan minyak atau gas yang masih tersisa. Hal ini bisa menutupi biaya penyembunyian karbon. Lapisan garam dan batubara yang dalam juga bisa menyembunyikan karbon dioksida.
2. Penyimpanan di dalam tumbuhan hidup. Tumbuhan hijau menyerap CO2 dari udara untuk tumbuh. Kombinasi karbon dari CO2 dengan hidrogen diperlukan untuk membentuk gula sederhana yang disimpan di dalam jaringan. Mengingat pentingnya tumbuhan dalam menyerap CO2 , maka perlunya memelihara pepohonan dan menanam pohon baru lebih banyak lagi.

PROTOKOL KYOTO

Pemanasan global sudah menjadi isu internasional. Bahkan, keresahan dunia ini terwujud dalam konferensi Kyoto pada Desember 1997. Persetujuan konferensi itu berlaku mulai 16 Februari 2005. Protokol Kyoto adalah sebuah amandemen terhadap Konvensi Rangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC), yakni sebuah persetujuan internasional mengenai pemanasan global.
Negara-negara yang meratifikasi protokol ini berkomitmen untuk mengurangi emisi/pengeluaran karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya. Jika sukses diberlakukan, Protokol Kyoto diprediksi akan mengurangi rata-rata pemanasan global antara 0,02°C dan 0,28°C pada tahun 2050.
Hingga Februari 2005, 141 negara telah meratifikasi protokol tersebut, termasuk Kanada, Tiongkok, India, Jepang, Selandia Baru, Rusia, 25 negara anggota Uni Eropa, serta Rumania dan Bulgaria. Untuk mencapai protokol Kyoto ini, semua negara terus menciptakan teknologi yang ramah lingkungan, terutama negara maju. Karena, negara maju yang banyak mengeluarkan CO2 penyebab rumah kaca.
Dengan mengedepankan Protokol Kyoto, industri-industri strategis seperti industri migas, industri transportasi, industri minyak dan gas didorong untuk menggunakan energi alternatif yang ramah lingkungan. Artinya, sedapat mungkin meninggalkan penggunaan migas yang merupakan sumber utama emisi gas karbon.
Lima besar negara penyumbang emisi Gas Rumah Kaca terbesar adalah :
1. Amerika Serikat
2. Tiongkok
3. Rusia
4. India
5. Jepang
Sejumlah negara industri maju seperti Amerika Serikat (AS) dan Australia hingga kini belum menandatangi protokol ini. Mereka beranggapan, kesepakatan ini akan mengancam masa depan industri mereka. Padahal, AS tercatat sebagai salah satu negara penyumbang emisi gas karbon terbesar di dunia.
Penolakan terhadap perjanjian ini di Amerika Serikat terutama dikemukakan oleh industri minyak, industri batubara dan perusahaan-perusahaan lainnya yang produksinya tergantung pada bahan bakar fosil. Para penentang ini mengklaim bahwa biaya ekonomi yang diperlukan untuk melaksanakan Protokol Kyoto dapat mencapai 300 milyar dollar AS, terutama disebabkan oleh biaya energi.

KAPITALISME TELAH MERUSAK KESEIMBANGAN ALAM

Penolakan Amerika Serikat dan Australia untuk melaksanakan Protokol Kyoto telah menunjukkan bahwa kapitalisme yang mereka emban lebih mementingkan keuntungan materi dari pada kepentingan bersama yang lebih besar. Dengan demikian, usaha mengurangi emisi gas rumah kaca tidak mungkin bisa dilakukan secara signifikan, karena tidak adanya kepedulian atas berbagai dampak buruk pemanasan global yang telah diprediksi oleh para ahli.
Selain itu kapitalisme juga mengutamakan kepemilikan individu dan pendekatan yang utilitarian (mementingkan kemanfaatan) telah melahirkan sikap eksploitatif atas sumber daya alam seraya mengabaikan aspek moralitas. Hal ini yang mengakibatkan hak penguasaan sumber daya alam, khususnya hutan bisa jatuh ke tangan individu. Padahal kelestarian hutan sangat diperlukan untuk menjaga keseimbangan alam yang dibutuhkan bagi kehidupan manusia, tumbuhan dan hewan, serta seluruh ekosistem.
Prinsip kapitalisme yang mementingkan keuntungan dan mengutamakan kepemilikan individu terhadap sumber daya alam berakibat rusaknya keseimbangan alam. Selama ide kapitalisme masih diemban, maka kehidupan dan alam akan senantiasa pada posisi yang tidak seimbang. Akibatnya, musibah akan senantiasa mengancam kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan. Dengan kenyataan tersebut, tentu sangat mengherankan apabila masih banyak manusia berharap dan merasa nyaman hidup dengan kapitalisme.
Pertanian yang dituding menjadi pemicu pemanasan global karena penggunaan pupuk, pestisida, dan konversi lahan dari hutan menjadi pertanian perlu juga dikaji. Sentralisasi yang dilakukan oleh orde baru terhadap pola makan bangsa Indonesia menyebabkan ketergantungan rakyat Indonesia terhadap beras sangat tinggi. Dulu beberapa kelompok masyarakat di Indonesia punya sumber-sumber pangan alternatif. Semestinya perbedaan sumber makanan itu disyukuri sebagai rahmat dari Allah. Penyeragaman sumber makanan menyebabkan ketergantungan pada sumber tertentu yang belum tentu cocok ditanam di wilayah tertentu sehingga menyebabkan kerusakan lingkungan.
Selain itu, penyeragaman sumber makanan menyebabkan ekosistem di beberapa daerah berubah karena lahan yang semula tidak diperuntukan dan tidak cocok untuk pertanian, dipaksakan untuk menjadi lahan pertanian. Keanekaragaman hayati di daerah itu pun menjadi terancam musnah. Hewan-hewan yang biasa makan dari hasil hutan terancam punah dan beberapa binatang merusak lahan pertanian karena kehilangan tempat berlindung dan sumber makanan.



BAB III
PENUTUP


A. Simpulan

1. Pemanasan Global telah mengancam kehidupan manusia, tumbuhan dan hewan
2. Pemanasan Global merupakan dampak negatif dari aktifitas manusia
3. Kapitalisme yang mendasari aktifitas manusia tersebut telah terbukti merusak keseimbangan alam dan tidak mampu menyelesaikan masalah tersebut.

B. Saran

Dengan semakin parahnya keadaan Bumi kita akibat Pemanasan Global, kita dapat ikut serta mencegahnya dengan upaya-upaya seperti :
• satu hari saja dalam satu minggu kita tidak memakai kendaraan bermotor, berarti kita sudah menyelamatkan udara dari berton-ton zat karbon.Kendaraan bermotor sebagai penyumbang sumber CO2 terbesar di wilayah perkotaan juga perlu diantisipasi dengan mengubah perilaku hidup orang. Pencemaran udara 70% dihasilkan oleh kendaraan bermotor. Menurut data Swiss Contact, Proyek Udara Bersih Jakarta, sumber pencemaran di Jakarta disumbang oleh kendaraan pribadi sekitar 90% dan sekitar 10% dari kendaraan umum, termasuk truk. Bila di lakukan pengurangan penggunaan kendaraan bermotor, maka kemacetan dan polusi udara dapat dikurangi.
• Mengurangi pemakaian kertas dan tisu, karena setiap proses produksi kertas memerlukan bahan kimia, air dan energi dalam jumlah besar dan tentu saja bahan baku, yang pada umumnya berasal dari kayu. Diperlukan 1 batang pohon usia 5 tahun untuk memproduksi 1 rim kertas. Limbah yang dihasilkan dari proses produksi kertas juga sangat besar, baik secara kuantitatif dalam bentuk cair, gas, dan padat, maupun secara kualitatif. Agar limbah ini tidak mencemari lingkungan, maka diperlukan teknologi tinggi dan energi untuk mem-prosesnya.
• Menghindari pemakaian Styrofoam dan plastik, karena patut diingat bahwa bahan styrofoam secara biologis memiliki jangka waktu yang paling lama untuk diuraikan, yaitu 100 tahun.
• Penanaman pohon secara masal juga perlu dilakukan, misalnya dengan membuat taman kota, hutan kota, dan kewajiban menanam bagi instansi, perumahan, atau lembaga lain. Tapi kenyataan yang ada pohon ditebang untuk di jadikan bangunan atau di perjual belikan tanpa memikirkan dampak kedepannya.
• Penggunaan energi alternatif yang dapat diperbarui perlu dilakukan di Indonesia. Pembangkit listrik di Indonesia kebanyakan menggunakan bahan bakar fosil: minyak bumi, batu bara, dan gas alam. Ketiganya mengeluarkan CO2. Jadi, semakin kita boros menggunakan listrik, semakin banyak CO2 yang dikeluarkan. Daripada terus-terusan boros listrik dan pemerintah harus membangun pembangkit listrik berbahan fosil baru untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, lebih baik melakukan hemat listrik. Dengan penghematan ini, anggaran pemerintah untuk subsidi listrik yang besar bisa dipakai untuk membangun pembangkit listrik dengan energi bersih, seperti sinar matahari, air, angin, biomassa, dan panas bumi.
Lestarikan lingkungan kita sebagai wujud syukur kita kepada Sang Maha Pencipta. Berikan hak-hak anak cucu kita berupa alam yang lestari untuk kelangsungan hidup segenap komponen alam.




Daftar Pustaka

Mangunwardoyo, Wibowo. 2003. Pemanasan Global. Jakarta: Erlangga
Link :
www.pemanasanglobal.org. 2010. Pemanasan Global. Diakses pada tanggal 19 September 2010.
www.xanamiara.blogspot.com. 2010. Sebab Pemanasan Global. Diakses pada tanggal 19 September 2010.
www.lingkunganbumi.blogspot.com/2010_02_01_archive.html. 2010. Dampak Pemanasan Global. Diakses pada tanggal 19 September 2010.

Sabtu, 31 Januari 2009

Wishes





I wish I were your pillow, so you would hold me tight


I wish I were Invisible, so I could watch you sleep at night


I wish I were the sun, so I could warm you with my rays


I wish I were the rain, so I could brush upon your face


I’d wish on every star to have just one wish come true, so I could be with you

Jumat, 23 Januari 2009

About Me


Hi...
Aku adalah seorang anak 14 tahun (tepatnya tgl 27 agustus) yang baru bisa membuat blog, bersekolah di SMPN 2 Pekalongan dan bertempat tinggal di kota tersebut. Panggil saja aku Hanum,
Obsesiku adalah jadi anak yang baik, sukses, bisa banggain ortu & masuk surga. Aku suka merenung, karena saat ini aku masih berada dalam proses menjadi "orang". Banyak hal yg masih harus kuperbaiki.
Aku tertarik dengan buku yang bisa ngebuat kita jadi orang yang lebih baik dan bijak dalam menjalani hidup ini. Slain itu aku juga suka baca buku tentang ruang angkasa, aku slalu takjub sama fakta-fakta ruang angkasa. Banyak misteri disana yang menarik keingin tahuanku.


Minipedia



Ada sedikit minipedia nih, check this out!
Kalian tau ga' kalo


* Bersin terlampau keras akan menyebabkan tulang iga retak, tetapi dengan menahan bersin akan memecahkan pembuluh darah di leher dan otak dan kemudian menyebabkan kematian.

*siput/keong bisa tidur selama 3 tahun secara terus-menerus.


*Madu adalah satu-satunya makanan yang nggak bisa busuk.


*Ikan hiu kehilang gigi lebih dari 6000 buah setiap tahun, dan gigi barunya tumbuh dalam waktu 24 jam

*Jerapah dan tikus bisa bertahan hidup lebih lama tanpa air daripada unta.

*Semut dapat mengangkat beban 50 kali tubuhnya.

*Seseorang masih akan sadar selama 8 detik setelah dipenggal

*Darah sama kental dengan air laut


*Mata manusia berkedip 4.200.000 kali setahun


*Masing-masing dari kita merayakan ulang tahun bareng dengan sekitar 9 juta orang lainnya di dunia

*Kita tidak akan mungkin bersin sambil melek ...